Kuningan dan Cirebon
Setahun sudah perjalanan saya di X-presi pahit dan manisnya, walapun kebanyakan pahitnya haa. Beberapa bulan kemarin kita ( Radar Banten Grup) baru saja jelong-jelong akhir tahun, kali ini menuju kawasan Kuningan, Jawa Barat. Dari situ kita para rombongan menuju kolam renang Sangkan yang entah memilih kolam renang di kawasan kuningan.
Hmm, kali ini rada
berbeda dengan setahun kemarin. Apa yang berbeda? Yah, karena
biasanya kita (Krue X-presi cowok) nginep di rumahnya Bang Hilal,
tapi kali ini harus berjuang menunggu jarum jam ke angka 4. Woow
banget nggak tuh, rela semalaman nggak tidur demi menunggu angka 4
pagi dengan ditemani 4 film yang lumayan membuat mata kita terus
memaksakan terus melek.
Nggak kebayang
gimana rasanya! untung saya kebal ama yang namanya begadang, mau
begadang jam berapa ajah ditantangin dah. Tapi begadang kali ini
serasa perjuangan gitu, perjuangan demi angka 4 yang tidak bakal saya
temui ditahun selanjutnya. Kasihanya
lo, bro, gumam
saya dalam lamunan. Yah,
mau gimana lagi ini jadi jalan satu-satunya agar tidak tertinggal
dari angka 4 kalau tidak lewat semua dah,
jawab gumana saya. Kalau sampai terlewat nanti beda lagi ceritanya.
Malam pun semakin
gelap, mata sayapun sedikit-sedikit mencuri jarum jam diatas dinding
pintu kosan. “Ah, kapan jarum jam menujukan angka 4, sih,” ujar
kesal dalam hati. Saking kesalnya sepiteng pun diacak-acak, aduh apa
kali! Memang menunggu tuh nggak asik yah, bro.
Huftt, mata saya
pun teras ingin memjamkan mata ketika melihat jarum jam menunjukan
angka 3, baru sadar sebantar lagi beranjak angka tiga. Saya pun
bernajak ke kamar mandi untuk mandi sejenak menghilangkan rasa kantuk
yang amat sangat berat. Melihat teman saya yang nyenyak dengan
tidurnya serasa ingin ikut serta dalam tidurnya. Tapi tak mengapa,
adzan subuh pun tiba terasa hati mulai lega cobaan itu terlewati
walapun dengan mata yang aggak kemerahan.
Sayapun bergegas
salat subuh lalu cuss menuju Grahpen Radar Banten dengan mata sayup
saya menyapa teman-teman X-presi, setelah aba-aba suruh masuk ke bis
saya langsung mencari tempat duduk untuk bersadar menikmati lelahnya
mata ini.
Matahari yang kian
bersinar, sehingga cahayanya menerobos dicela-cela jendela bis tempat
saya duduk membuat lelapnya tidurku terbangun karena silau cahaya
matahari. Lalu saya menengok disebelah jendela alangkah indahnya
sawah hijau disinari matahari pagi.
Jarum jam menunjukan angka 8, kita baru
sampai di tol Jakarta pada saat itu macet yang lumayan membetekan,
saking betenya saya terlelap lagi. Sungguh perjalanan yang melelah
untuk saya yang keadaan ngatuk berat tidak menikmati setiap jalan
menuju Kuningan, Jawa Barat. Tak beda jauh dengan teman saya yang
sebangku sangat terlelap lebih parah dari saya haa.
Huftt, panas semakin
menjadi ketika melihat jam ternyata sudah jam 11. Pantas
saja panas, ternyata sudah jam 11,
gumam saya sambil mengelap keringat. Walapun berAC tapi panas sangat
menyengat ketika diterawang, kenapa panas sampai tembus ke bis?
Ternyata kita ada di daerah Bekasi, pantesan panas, uhhh. Oke
lupakan.
Walapun
begitu suasana di bus yang saya tempati, terbilang orang yang diisi
dengan kekocakan. Canda dan tawa pun terdengar ketika sang kondektur
menyetel film 'Preman In Love' , nontonya mirip zaman dulu kaya orang
lagi nonton layar tancap. Wuahaha, lucu..lucu... oke lanjut, tapi
suasan seperti itu kapan lagi bisa di rasakan beda dengan dulu wisata
akhir tahunya ke Bandung.
Saking
senengnya melihat film tersebut bis yang kita tumpangi berhenti di
salah satu tempat makan di kawasan Kuningan, Jawa Barat. Entah
namanya apa saya lupa!! Langsung menyerbu tempat makan tersebut,
memang sudah lapar tingkat nasional terpaksa rela berhimpitan dengan
teman yang lain. Alamaa, saya terhimpit dikerumunan orang bak seperti
naik bus murni yang udah penuh, melangkah sedikit bisa-bisa rusuh
dah.
Akhirnya
sayapun mendapatkannya, tak tanggu-tanggu makanan yang ada disitu
dilahap semua dah. Semua beres, perutnya sudah terisi lanjut salat
dzuhur terakhir tinggal tidur di bus. Enak banget yah hidupnya, lalu
bus melanjutkan perjalanan menuju kolam renang Sangka, Kuningan, Jawa
Barat. Eiitss, ternyata tidak jauh dari tempat kita makan hanya
beberapa meter kita sudah sampai di tempat tujaan. Walahh, hotelnya
bagus bingiit seperti rumah susun gitu, di samping hotel ada kolam
renang Sangkannya yang lumayan luas sih.
Satu
persatu tim masuk ke kamar hotel untuk mengganti baju siap-siap
berenang di kolam renang. Dengan semangatnya saya langsung cuuss
masuk ke kolam renang, setelah masuk saya langsung menjajal salah
satu wahana tersebut. Tak hanya saya, para teman wartawan yang lain
pun mencoba seluncuran tersebut, setelah puas di seluncuran kita
bergerak menuju kolam obak walapun tidak ombaknya haa.
Puas dah, seharian kita berenang bersama Radar Banten Group serasa jadi bagian keluarga sungguh luar biasa pokoknya. Puas dengan kolam renangnya, perut pun berkata lain akhirnya saya pun kembali ke kamar untuk berbilas, ketika saya memandang dari belakang kamar dari kejauhan terlihat pemandangan Gunung Ciremai yang cocok banget untuk bersantai sambil memandangnya (Gunung Ciremai), Ahh andai saja bisa kesana, gumam saya dalam lamunan.
Puas dah, seharian kita berenang bersama Radar Banten Group serasa jadi bagian keluarga sungguh luar biasa pokoknya. Puas dengan kolam renangnya, perut pun berkata lain akhirnya saya pun kembali ke kamar untuk berbilas, ketika saya memandang dari belakang kamar dari kejauhan terlihat pemandangan Gunung Ciremai yang cocok banget untuk bersantai sambil memandangnya (Gunung Ciremai), Ahh andai saja bisa kesana, gumam saya dalam lamunan.
Setelah
bilas saya pun bersantai di tempat tidur sambil menunggu acara puncak
di mulai jam 8 malam. Walahh, lagi-lagi mata ini tidak bisa kompromi
memaksa saya untuk memjamkan mata terpaksa harus cari penangkalnya,
yah kopi. Memang cocok dah, tanpa basi-basi saya mernyeruputt kopi
pahit manis buat saya.
Saya
pun bergegas menuju bus untuk hadir acara tersebut sekaligus makan
malam bersama karyawan Radar Banten dari beberapa divisi redaksi,
pemasaran, dan percetakaan. Malam itu kita sama bertemu saling
silaturahim antar karyawan mengenal satu sama lain tanpa ada
perbedaan walapun kali ini tidak semeriah tahun kemarin. Tak apa,
tetap karyawan yang lain menikmatinya lantunan musik yang dibawakan
dua biduan tersebut.
Malam
itu pun diakhir dengan bernyanyi bersama dengan karyawan yang lain,
tak lupa pula mengabadikan moment dengan berfoto bersama alangkah
bahagian menjadi salah satu keluarga di Radar Banten Group. Mata
yang mulai ingin tidur kitapun beranjak menuju penginapan untuk
istirahat mengisi energi untuk besok ke kawasan cirebon. Eits,
sebelum tidur kita (Krue X-presi) seperti biasa curhat bersama tapi
kali ini bersuansa mengaharukan pasalnya salah satu Krue kita bakal
meninggal jadi kali ini moment yang paling sedih bagi Krue X-presi,
sejam lebih kita berbincang kesan kemari mendengarkan keluh kesah
para Krue X-presi. Jarum panjang menujukan ke angka 12 akhirnya kita
berpisah untuk tidur melanjutkan perjalan menuju Cirebon.
Kota
Cirebon
“Hoamm,
jam berapkah ini?” tanya saya.
“Sepertinya
jam setengah enam, sob,” jawabnya sambil nguap.
Waduh
sepertinya sudah pagi, terlihat jelas sinar matahari disela-sela
jendela. Ketika membuka pintu belakang kamar sinar matahari
menyilaukan mata. Hmm, terlihat dari kejauhan Gunung Ciremai terlihat
indah sekali, sungguh pagi yang nikmat dengan secangkir kopi menambah
kenikmatan sambil memandangnya (Gunung Ciremai). Ah sudahlah, kapan
lagi seperti ini! Bukan begitu.
Saking
nikmatnya perut bergoyang sepertinnya memberikan kode untuk makan,
akhirnya kita makan bersama dengan tim Krue X-presi. Perut pun
bergembira setelah diisi dengan makanan, dan saya pun berkhayal,
gimana
rasanya yah, kalau setiap pagi kaya gini ada dikosan gue,
guman dalam khayalan. Mimpi kayanya!!!
Oke
lanjut, sambil santai, teman yang disampai melabaikan tangannya
menadakan kita akan berangkat lagi menuju Kota Cirebon. Hmm, tau ajah
nih belum pernah ke Cirebon, kitapun meninggalkan hotel tak lupa
mengabadikan moment foto bersama semua karywan. Sungguh luar biasa
pokoknya mah, dengan semangatnya saya pun bergegas pergi meninggalkan
hotel sambil lambaykan tangan, selamat tinggal Sangkan.
Welcome
Kota Cirebon, setiap jalan saya melihat pemandangan masyarakat
Cirebon yang sedang beraktifitas kesana-kemari. Jam menujukan angka
12 kitapun bersinggah di suatu warung makan khas Cirebon seperti
Nasi Jamblang sih, lumayan nikmat nasi yang berbungkus dengan daun
dengan tambahan sambel merah yang mengiurkan sekali dan timun, hmm
luar biasa sekali. Sepertinya pertut saya tak kuat untuk berdiri
sepertinya kebanyakan makan deh haa.
Ulala,
damai sekali perut ini sepertinya hari itu memanjakan perut kali ajah
besok nggak bisa kaya gini. Waduh sepertinya bakal berngkat lagi
nih, kira-kira menuju kemana, yah? Kita bakalan bersinggah ke tempat
oleh-oleh ala Jawa Barat, gitu. Yo wis, ngeborong walapun
oleh-olehnya hanya baju saja dan beberapa aksesori untuk teman saya
itupun hanya tapi tak apalah yang terpenting bisa bawa oleh-oleh
heee.
Mabok
dengan oleh-oleh, akhirnya kita berangkat menuju pulang Serang,
Banten, huftt. Sepertinya capeknya nggak ketulung ditambah dengan
macetnya di tol cipularang yang lumayan lama sekali sampai karyawan
yang lain. Walapun lagi capek karyawan yang lain pun menghibur
kawan-kawan yang dengan berkarokean bersama, sungguh luar biasa
sekali padahal lagi bete ajah yang menghibur hahha. Selepas macet
yang berkemanjangan akhirnya kita menikamati jalan seperti biasanya
lancar.
0 komentar